Definisi Uang

Uang adalah alat yang digunakan untuk mempermudah tukar menukar secara umum

Barter adalah penukaran antara barang dan barang

Uang mmuncul karena adanya halangan utama barter yaitu sulit memprtemukan pihak yang sama-sama mebutuhkan barang dengan nilai serupa

Funsi uang :

Fungsi asli

  • Sebagai alat tukar menukar barang
  • Sebagai satuan hitung

Fungsi turunan

  • Sebagai alat pembayaran
  • Untuk menentukan harga
  • Alat pembayaran
  • Alat penimbun kekayaan

Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional dapat didefinisikan dengan 3 cara yaitu :

A. Nilai seluruh produk ( barang maupun Jasa)m yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

B. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh faktor produsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

C. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang ataupun jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu.

Ekonomi Mikro dan Makro

A. Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu yang mempelajari fungsi individu dan perilaku sistem pembauatan keputusan individu yang terdiri dari perusahaan dan rumah tangga. Ekonomi mikro ini mebahas tentang membahas kegiatan ekonomi individu yang sebagai konsumen , sebagai faktor produksi maupun sebagai produsen

B. Ekonomi Makro adalah cabang ilmu dari ilmu ekonomi yang memplajari perilaku ekonomi secara agregat seperti total pendapatan, tingkat tenaga kerja hasil produksi dan sebagainya. Ekomno makro sendiri membagas keadaan keseluruhan dari kegiatan perekonomian meliputi tindakan para konsumen,para pengusaha pemerintah, lembaga keuangan dan negara.

Macam-macam Ras yang ada di dunia

1) Australoid, yaitu penduduk asli Australia (Aborigin).
2) Mongoloid, yaitu penduduk asli wilayah Asia dan Amerika,
    meliputi:
a) Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur);
b) Malayan Mongoloid Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia,  Filipina, dan penduduk asli Taiwan);
c) American Mongoloid (penduduk asli Amerika).

3) Kaukasoid, yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia, antara lain:
a) Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik);
b) Alpine (Eropa Tengah dan Eropa Timur);
c) Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran);
d) Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)

4) Negroid, yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan sebagian Asia, antara lain:
a) African Negroid (Benua Afrika);
b) Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal orang Semang, Filipina);
c) Melanesian (Irian dan Melanesia).

5) Ras-ras khusus, yaitu ras yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok, antara lain:
a) Bushman  (Penduduk di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan);
b) Veddoid (Penduduk di daerah pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan);
c) Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia); serta
d) Ainu (Penduduk di daerah Pulau Karafuto dan Hokkaido, Jepang).

Pengaruh Seni Arsitektur India

Sebagai akibat dari dikenalnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha
maka kebudayaan bangsa Indonesia (terutama Jawa) juga mengalami
perkembangan. Hal itu bisa dilihat dari seni arca dan seni bangunan (arsitektur).
Sebelum kedatangan pengaruh Hindu-Buddha, bangsa kita memiliki
kebiasaan membuat bangunan megalitikum untuk menghormati arwah leluhur.
Saat pengaruh India yang memuja tempat-tempat tinggi masuk Indonesia,
bangsa Indonesia juga mengikutinya. Apabila dilihat perkembangannya, maka
bangunan-bangunan awal hanya berbentuk bangunan batur (soubasement)
yang terbuka. Belum ada atap sehingga arca atau lingga dan yoni bisa terlihat
dari luar.
Mulai abad IX M, terjadi perubahan besar di dalam seni arsitektur. Misalnya
dengan penambahan dinding, relung-relung, dan struktur atap yang terbuat
dari batu. Bangunan ini terlihat pada candi di Jawa Tengah seperti Candi Bima
di Dieng, Candi Lumbung di Prambanan, dan Candi Pervara di kompleks Candi
Sewu. Semakin tinggi pengaruh Hindu-Buddha yang masuk maka bentuk
bangunannya semakin sesuai dengan kaidah ajaran Hindu-Buddha atau kuil-
kuil pemujaan dewa yang ada di India. Misalnya beberapa candi di Dieng mirip
dengan Arjuna Ratha, Draupadi Ratha, dan Dharmaraja Ratha dari Dinasti
Pallava di Mabalipuram. Atau Candi Bima yang mirip dengan bangunan suci
Orissa di India. Atap Candi Bima yang dihiasi sikhara mirip dengan atap kuil
pemujaan dewa pada bangunan Parasurameswara di Bhuvaneswara.
Setelah keahlian membuat bangunan itu diterima oleh masyarakat maka
selanjutnya dikembangkan sesuai dengan kebudayaan lokal yang telah
berkembang sebelumnya. Ciri-ciri keindiaan hanya tinggal seni arca dan
ornamennya dan semakin pudar seiring dengan semakin menguatnya kreasi
lokal. Misalnya pada Candi Barong dan Candi Ijo yang halamannya dibuat
bertingkat seperti punden berundak dalam bangunan prasejarah.
Mulai abad XIII–XV M seni arsitektur bangunan suci telah memiliki gaya
dan bentuk sendiri. Bentuk arsitekturnya bisa dilihat dari candi-candi bergaya
Singasari, gaya Candi Ijo, gaya Candi Brahu, dan gaya punden berundak.
Dalam keempat gaya tersebut, pengaruh India sudah menipis dan tinggal
sedikit. Bahkan kompleks bangunan Candi Panataran tidak lagi menampilkan
corak bangunan suci seperti di Jawa Tengah tetapi sudah mengakomodasi
seni bangunan Bali. Apalagi gaya punden berundak, jelas merupakan model
asli pribumi yang dikembangkan kembali. Akhirnya pengaruh India hanya
tinggal konsep-konsep keagamaan, kedewataan, dan cerita-cerita epik saja.

Kerajaan Kutai

Dari prasasti itulah kita bisa mengungkap kisah sejarah Kerajaan
Kutai. Prasasti yang berbentuk yupa atau tiang batu berjumlah tujuh
buah itu ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta. Para ahli epigrafi berhasil membaca isi prasasti itu sehingga
imagekita memperoleh berita tentang Kerajaan Kutai yang berkaitan dengan
kehidupan politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Kerajaan itu
diperkirakan muncul pada abad V M atau sekitar tahun 400 Masehi.
Bagaimana kehidupan kerajaan itu? Mari kita analisis bersama.


a. Kehidupan Politik
Menurut prasasti tersebut, raja Kerajaan Kutai yang terbesar
adalah Mulawarman. Ia adalah putra Aswawarman, sedangkan
Aswawarman adalah putra Kundunga. Ditilik dari nama
sebutannya, para ahli berpendapat bahwa nama Mulawarman dan
Aswawarman memperoleh pengaruh dari India. Karena, di
India juga ditemukan nama-nama serupa. Sebaliknya, para ahli
mengatakan bahwa nama Kundungga yang merupakan kepala suku
itu adalah nama asli Indonesia. Selain itu, prasasti Yupa juga 
menyebut Aswawarman sebagai Dewa Ansuman atau dewa
Matahari dan dianggap sebagai Wangsakerta atau pendiri keluarga
raja.
Raja Mulawarman sendiri telah menganut agama Hindu.
Bahkan dalam prasasti itu ditulis bahwa ia telah menyedekahkan
20.000 ekor lembu kepada para brahmana. Ia merupakan pendiri
dinasti dalam agama Hindu.


b. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial dalam Kerajaan Kutai bisa dilihat dari
pelaksanaaan upacara penyembelihan kurban. Salah satu yupa
menyebutkan bahwa Raja Mulawarman memberikan sedekah
berupa 20.000 ekor lembu kepada kaum brahmana. Sedekah itu
sendiri dilaksanakan di tanah suci yang bernama Waprakeswara,
yaitu tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa. Dari peristiwa itu,
kita bisa melihat bahwa hubungan yang terjadi antara Raja
Mulawarman dengan kaum brahmana terjalin secara erat dan
harmonis.


c. Kehidupan Ekonomi
Ketujuh Yupa yang ditemukan di sekitar Muarakaman tidak
menyebutkan secara spesifik kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai.
Hanya salah satu Yupa menyebutkan bahwa Raja Mulawarman
telah mengadakan upacara korban emas dan tidak menghadiahkan
sebanyak 20.000 ekor sapi untuk golongan brahmana. Tidak ada
sumber yang pasti tentang asal usul emas dan sapi yang biasa
digunakan untuk upacara-upacara kerajaan. Tetapi dari situ kita
bisa menduga bahwa Kerajaan Kutai telah melakukan aktivitas
perdagangan.


d. Kehidupan Budaya
Karena Kerajaan Kutai telah mendapat pengaruh agama Hindu,
maka kehidupan agamanya telah lebih maju. Salah satu contohnya
adalah pelaksanaan upacara penghinduan atau pemberkatan
seseorang yang memeluk agama Hindu yang disebut Vratyastoma.
Upacara tersebut dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman
dan dipimpin oleh para pendeta atau brahmana dari India. Baru
pada masa pemerintahan Mulawarman, upacara tersebut
dipimpin oleh kaum brahmana dari Indonesia. Dari situ kita bisa
melihat bahwa kaum brahmana dari Indonesia ternyata telah
memiliki tingkat intelektual yang tinggi karena mampu menguasai
bahasa Sanskerta. Karena, bahasa ini bukanlah bahasa yang
dipakai sehari-hari oleh rakyat India melainkan bahasa resmi
kaum brahmana untuk masalah keagamaan.

Revolusi Hijau

1. Pengertian Revolusi Hijau
Revolusi hijau sering dikenal dengan revolusi agraria yaitu suatu perubahan
cara bercocok tanam dari cara tradisional berubah ke cara modern untuk
meningkatkan produktivitas pertanian. Definisi lain menyebutkan revolusi hijau
adalah revolusi produksi biji-bijian dari penemuan ilmiah berupa benih unggul
baru dari varietas gandum, padi, jagung yang membawa dampak tingginya
hasil panen. Tujuan revolusi hijau adalah meningkatkan produktivitas pertanian
dengan cara penelitian dan eksperimen bibit unggul.


2. Latar Belakang Munculnya Revolusi hijau
Adapun latar belakang munculnya revolusi hijau adalah sebagai berikut.
a. Hancurnya lahan pertanian akibat PD I dan PD II.
b. Pertambahan penduduk meningkat sehingga kebutuhan pangan juga
    meningkat.
c. Adanya lahan tidur.
d. Upaya peningkatan produksi pangan.
Gagasan tentang revolusi hijau bermula dari hasil penelitian dan tulisan
Thomas Robert Malthus (1766 – 1834) yang berpendapat bahwa
“Kemiskinan dan kemelaratan adalah masalah yang dihadapi manusia yang
disebabkan oleh tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan peningkatan
produksi pertanian. Pertumbuhan penduduk sangat cepat dihitung dengan
deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, dst.) sedangkan peningkatan produksi
pertanian dihitung dengan deret hitung (1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, dst.)”. Pengaruh
tulisan Robert Malthus tersebut, yaitu:
a. gerakan pengendalian pertumbuhan penduduk dengan cara pengontrolan
    jumlah kelahiran;
b. gerakan usaha mencari dan meneliti bibit unggul dalam bidang pertanian.


3. Perkembangan Revolusi Hijau
Revolusi hijau dimulai sejak berakhirnya PD I yang berakibat hancurnya
lahan pertanian. Penelitian disponsori oleh Ford and Rockefeller Foundation di
Meksiko, Filipina, India, dan Pakistan. IMWIC (International Maize and Wheat
Improvement Centre) merupakan pusat penelitian di Meksiko. Sedangkan di
Filipina, IRRI (International Rice Research Institute) berhasil mengembangkan
bibit padi baru yang produktif yang disebut padi ajaib atau padi IR-8.
Pada tahun 1970 dibentuk CGIAR (Consultative Group for International
Agriculture Research) yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada
berbagai pusat penelitian international. Pada tahun 1970 juga, Norman Borlang
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia 133
mendapatkan hadiah nobel karena gagasannya mencetuskan revolusi hijau
dengan mencari jenis tanaman biji-bijian yang bentuknya cocok untuk mengubah
energi surya menjadi karbohidrat pada tanah yang diolah menjadi subur dengan
tanaman yang tahan terhadap hama penyakit. Upaya meningkatkan produktivitas
pertanian antara lain dengan cara sebagai berikut.
a. Pembukaan areal pertanian dengan pengolahan tanah.
b. Mekanisme pertanian dengan penggunaan alat-alat pertanian modern
    seperti bajak dan mesin penggiling.
c. Penggunaan pupuk-pupuk baru.
d. Penggunaan metode yang tepat untuk memberantas hama, misalnya dengan
alat penyemprot hama, penggunaan pestisida, herbisida, dan fungisida.
Perkembangan Revolusi Hijau juga berpengaruh terhadap Indonesia. Upaya
peningkatan produktivitas pertanian Indonesia dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut.
a. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan
menerapkan formula pancausaha tani (pengolahan tanah, pemilihan bibit unggul,
pemupukan, irigasi, dan pemberantasan hama).
b. Ekstensifikasi Pertanian
Ekstensifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan
memperluas lahan pertanian, biasanya di luar Pulau Jawa.
c. Diversifikasi Pertanian
Diversifikasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan
cara penganekaragaman tanaman, misal dengan sistem tumpang sari (di antara
lahan sawah ditanami kacang panjang, jagung, dan sebagainya).
d. Rehabilitasi pertanian
Rehabilitasi pertanian yaitu upaya peningkatan produksi pertanian dengan
cara pemulihan kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang
sudah kritis.


Faktor-faktor penyebab timbulnya lahan kritis adalah sebagai berikut.
1) Penanaman yang terus menerus.
2) Penggunaan pupuk kimia (pestisida, herbisida).
3) Erosi karena penebangan liar.
4) Irigasi yang tidak teratur.
Upaya untuk memperbaiki lahan pertanian antara lain dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut.
1) Reboisasi untuk kawasan hutan/nonhutan.
2) Melakukan tebang pilih.
3) Pembibitan kembali.
134 Sejarah SMA/MA Kelas XII Program IPA
Proaktif
4) Penanaman sejuta pohon.
5) Penanaman tanah lembah/pegunungan dengan terasering/sengkedan.
6) Seleksi tanaman (tanaman pelindung/tua).


4. Keuntungan Revolusi Hijau
Adapun keuntungan dari adanya Revolusi Hijau, adalah berikut ini.
a. Ditemukannya berbagai jenis tanaman dan biji-bijian/varietas unggul.
b. Meningkatnya produksi pertanian yang berarti dapat mengatasi pangan.
c. Pendapatan petani meningkat yang berarti meningkatnya kesejahteraan
petani.
Tahun 1988, Indonesia mendapat penghargaan dari FAO karena berhasil
dalam swasembada pangan.


5. Kelemahan Revolusi Hijau
Sedangkan kelemahan dari Revolusi Hijau adalah berikut ini.
a. Menghabiskan dana yang besar untuk biaya penelitian.
b. Menurunnya daya produksi tanah karena ditanami terus menerus.
c. Polusi tanah dan air akibat penggunaan pupuk pestisida yang berlebihan.
d. Dengan mekanisasi pertanian mengakibatkan tenaga manusia digantikan
mesin.

Perjanjian-perjanjian yang terjadi pada Perang dunia II

a. Perjanjian Sekutu–Jerman
Jerman merupakan salah satu negara “Pact Poros” yang hancur dalam PD
II dan telah menyerah kepada sekutu pada tanggal 7 Mei 1945. AS,Uni Soviet,
dan Inggris membicarakan tentang pembagian Jerman, denazifikasi dan
demiliterisasi Jerman. Perjanjian Sekutu–Jerman ditentukan oleh Harry S.
Truman (Presiden Amerika Serikat), Josep Stalin (Presiden Uni Soviet), dan
Clement Richard Attlee (Perdana Menteri Inggris) dalam Konferensi Postdam
(2 Agustus 1945). Konferensi Postdam berisi, antara lain sebagai berikut.
1) Jerman yang dikuasai oleh empat negara Sekutu dibagi dua, yaitu Jerman
Timur dan Jerman Barat. Jerman Timur, 1 zona dikuasai oleh Uni Soviet,
sedangkan Jerman Barat, 3 zona dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris,
dan Prancis.
2) Kota Berlin yang terletak di tengah daerah pendudukan Uni Soviet juga
dibagi dua. Berlin Timur diduduki oleh Uni Soviet dan Berlin Barat dikuasai
oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
3) Wilayah Danziq dan daerah Jerman di sebelah timur Sungai Oder dan Niesse
diberikan kepada Polandia.                                                                                                                                                                          4) Demiliterisasi bagi Jerman.
5) Penjahat perang harus dihukum.
6) Jerman harus membayar kerugian perang.


b. Perjanjian Sekutu–Jepang
Perjanjian Sekutu–Jepang dilakukan di San Fransisco pada tahun 1945.
Perjanjian tersebut berisi, sebagai berikut.
1) Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat
(untuk sementara).
2) Kepulauan Kuril dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada Uni Soviet,
sedangkan Manchuria dan Taiwan diserahkan kepada Cina. Kepulauan
Jepang di Pasifik diserahkan kepada Amerika Serikat. Korea akan
dimerdekakan dan untuk sementara waktu dibagi dua wilayah pendudukan
dengan batas 38° lintang utara. Di bagian utara diduduki Uni Soviet,
sedangkan di selatan dikuasai oleh Amerika Serikat.
3) Penjahat perang harus dihukum.
4) Jepang harus membayar ganti rugi perang.


c. Perjanjian Sekutu dengan Negara Lainnya
Selain mengadakan perjanjian dengan Jerman dan Jepang, sekutu juga
mengadakan perjanjian dengan negara-negara lain yang kalah berperang dalam
Perang Dunia II.
66 Sejarah SMA/MA Kelas XII Program IPA
Pribadi yang Cakap
1) Perjanjian Sekutu–Italia dilaksanakan di Paris pada tahun 1945 dengan
beberapa keputusan, antara lain sebagai berikut.
a) Wilayah Italia diperkecil.
b) Triastie menjadi negara merdeka di bawah perwalian PBB.
c) Abbesynia dan Albania memperoleh kemerdekaannya kembali.
d) Semua jajahan Italia dan Afrika Utara dikuasai Inggris.
e) Italia harus membayar ganti rugi akibat perang yang ditimbulkannya.
2) Perjanjian Sekutu–Austria dilaksanakan di Austria pada tahun 1945 dengan
berbagai keputusan, antara lain sebagai berikut.
a) Kota Wina dibagi menjadi empat wilayah pendudukan dan dikuasai
oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet.
b) Persyaratan lain menyusul karena belum ada keputusan dan persetujuan
dari keempat negara pemenang Perang Dunia II di Wina.
3) Perjanjian Sekutu dengan Hongaria, Rumania, Bulgaria, dan Finlandia
ditentukan di Paris tahun 1945 dengan beberapa keputusan yang pada
intinya sama, yaitu:
a) setiap negara wilayahnya diperkecil;
b) setiap negara harus mengganti biaya perang.

Pengertian Orde Baru

Orde Baru adalah suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan
negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen. Dengan kata lain, Orde Baru adalah suatu orde
yang mempunyai sikap dan tekad untuk mengabdi pada kepentingan rakyat
dan nasional dengan dilandasi oleh semangat dan jiwa Pancasila serta UUD
1945. Lahirnya Orde Baru diawali dengan dikeluarkannya Surat Perintah 11
Maret 1966. Dengan demikian Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) sebagai
tonggak lahirnya Orde Baru.

Pengertian Otonomi daerah

Otonomi daerah (otoda) adalah Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepantingan masyarakat dalam ikatan NKRI

Dasar hukum pelaksanaan otonomi daerah

Pasal 18 UUD 1945

Ketetapan MPR Nomor XV/MPR?1998 tentang penyelenggaraan Otonpmi daerah

UU no 22 tahun 1999 yang disempurnakan melalui UU no 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah

Prinsip-prinsip Otonomi daerah

Ada 8 prinsip yang dijadikan dasar pelaksanaan otonomi daerah yaitu

1. Pelaksanaan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi , keadilan, pemerataan serta potensi dan keanekaragaman daerah.

2. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab

3. Pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada daerah Kabupaten dan kota, sedang otonomi daerah provinsi merupakan otonomi yang terbatas

4. Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan konstitusinegara sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi antara pusat dan daerah

5. Pelaksanaan otonomi daerah harus meningkatkan kemandirian daerah otonom dan karena dalam daerah kabupaten dan kota tidak lagi wilayah administrasi.

6. Pelaksanaan otonomi daerah harus meningkatkan peranan dan funsi badab legislatif daerah baik sebagai fungsi legislatif fungsi pengawasmaupun fungsi anggaran atas penyelenggaraan Pemerintah daerah.

7. Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah provinsi dalam keddukuannya sebagai wilayah administrsi untuk melaksanakan kewenangan pemerintahtertentu yang dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintahan.

8. Pelaksanaan asas tugas pembantuan dimungkinkan tidak hanya dari pemerintah kepada daerah, tetapi juga dari pemerintah dan daerah kepada desa yang disertai dengan pembiayaan saraba prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaan dan mempertanggungjawabkan kepada yang menugaskannya.

Tujuan Otonomi daerah

1. Peningkatan pleyanan dan kesejateraan masyarakat yang semakin baik

2. Peningkatan kehidupan demikrasi

3. Keadilan

4. Pemerataan

5. Pemeliharaan hubungan serasi antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI

6. Mendorong untuk memperdayakan masyarakat

7. Menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas meningkatkan peran serta masyarakat mengembangkan peran dan funsi DPRD

Macam-macam kebijakan publik

Menurut pendapat Ramelan Surbakti dalam bukunya memahami Ilmu politik menjelaskan pada dasarnya kebijakan publik di bedakan menjadi tiga macamyaitu :

a. Kebijakan publik Ekstraktif, yaitu penyerapan sumber-sumber meteriil dan sumber daya manusia yang ada pada masyarakat.

Contoh : Pemungutan pajak , be cuakai dan tarif iut\ran dan restribusi dan pengolahansumber daya alam yang terkandung dalam wilayah negara.

b. Kebijakan Politik Distributif yaitu pelaksanaan distributif dan alokasi sumber-sumber kepada masyarakat.

Distribusi artinya pembagian secara relatif merata kepada semua anggota masyarakat.

Contoh : Pembangunan jalan raya

Alokasi artinya yang mendapat bagiana cenderung kelompok masyarakat tertentu sesuai skala prioritas yabg ditetapkan atau sesuai situasi yang dihadapi waktu itu

Contoh : Jaringan pengaman Sosial (JPS) bagi golongan masyarakat tertentu

c. Kebijakan Publik Regulatif yaitu pengaturan perilaku anggota masyarakat dan penyelenggaraan pemerintah.

Contoh : kebijakan pemerintah menaikan tarif dasar listrik, menaikan harga BBM.

Kebijakan Publik digunakan oleh pemerintah sebagai dasar tindakan pemerintah untuk mengatur dan melayani masyarakat Negara kita adalah negara hukum, sehingga hukum menjadi batas, penentu, dasar dan cara tibdakan pemerintah serta segala instansi terkait salam mencapai tujuan, maka kebijakan publik ada tingkatanya

SOSIALISASI SEBAGAI PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

PENGERTIAN SOSIALISASI
Adalah proses mempelajari, menghayati, dan menanamkan suatu nilai, norma, peran, pola perilaku yang diperlukan individu-individu untuk dapat berpartisipasi yang efektif dalam kehidupan masyarakat
MEDIA SOSIALISASI
1. Keluarga
2. Teman sepermainan
3. Sekolah
4. Tempat pekerjaan
5. Masyarakat umum
6. Media massa


PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
Pengertian kepribadian :
Kepribadian pada hakikatnya merupakan gambaran sikap dan perilaku manusia secara umum yang tercermin dari ucapan dan perbuatannya.
PROSES PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN
1.Aliran Konvergensi, kepribadian merupakan hasil perpaduan antara pembawaan (faktor
internal) dengan pengalaman (faktor eksternal).
2.Aliran nativisme, kepribadian ditentukan oleh faktor pembawaan.
3.Aliran empirisme (tabularasa), kepribadian ditentukan oleh pengalaman dan
lingkungannya


MENURUT JUNG, KEPRIBADIAN MENURUT FUNGSINYA ADA 4 :
1.Kepribadian rasional, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh akal pikiran sehat.
2.Kepribadian intuitif, yaitu kepribadian yang dipengaruhi oleh firasat atau
perasaan kira-kira.
3.Kepribadian emosional, kepribadian yang dipengaruhi oleh perasaan.
4.Kepribadian sensitif, kepribadian yang dipengaruhi oleh panca indera sehinggacepat
bereaksi.


MENURUT JUNG KEPRIBADIAN BERDASARKAN REAKSINYA TERHADAP LINGKUNGAN
1.Kepribadian ekstrovert, yaitu kepribadian yang terbuka, berorientasi keluar.
2.Kepribadian introvert, yaitu kepribadian yang tertutup dan berorientasi pada diri
sendiri.
3.Kepribadian ambivert, yaitu kepribadian campuran.


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPRIBADIAN
1.Warisan biologis (pembawaan)
2.Lingkungan fisik
3.Lingkungan budaya
4.Pengalaman kelompok
5.Pengalaman pribadi yang unik

Landasan Penggunaan Media Pembelajaran

Landasan Psikologis
a. Setiap pengalaman belajar/informasi diterima melalui pintu gerbang panca indera.
b. Proses belajar terjadi secara individual.
c. Tingkat perkembangan kognitif/berpikir pebelajar berbeda-beda (sensori motor, pra
operasional, operasional kongkrit, operasional formal).
d. Manusia belajar melalui pergaulan dengan lingkungannya (ada tiga tahap belajar:
tahap kongkrit, skematik dan abstrak).
e. Piaget menyebutkan tiga bentuk belajar: asimilasi, akomodasi dan equilibrasi.
f. Bruner membagi tiga tahapan belajar yaitu enaktif, ikonik dan simbolik.
Landasan Historis
a. Perkembangan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk pembelajaran.
b. Perkembangan konsep media pembelajaran

TEORI BELAJAR ALIRAN TINGKAH LAKU

1.THORNDIKE
Belajar adalah Proses interaksi antara Stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan atau gerakan) dan Respon (yang juga bisa berbentuk pikiran, perasaan atau gerakan)
2.WATSON
Belajar adalah proses Interaksi antara Stimulus dan Respon dalam bentukTingkah laku yang dapat diamati
3.SKINNER
Hubungan antara Stimulus dan Respon digunakan untuk menjelaskan perubahan tingkah laku

NILAI DAN NORMA SOSIAL

Nilai Sosial adalah prinsip-prinsip, patokan-patokan, angapan, mauoun keyakinan yang berlaku di masyarakat.
Nilai social di dalam masyarakat meliputi :
a. Nilai Rohani
b. Nilai Material
c. Nilai Vital
d. Nilai perserikatan


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran nilai adalah :
a. Penemuan Baru
b. Invensi
c. Divusi


Norma Sosila : Kaidah-kaidah, baik tertulis maupun tidak tertulis yang berfungsi untuk mengatur kehidupan manusi dalam hidup masyarakat
Norma social di dalam kaidah-kaidah, Baik yang tertulis atau tidak, yang berfungsi untuk mengatur kehidupan manusia dalam hidup masyarakat.


Norma Sosial di dalam masyarakat terdiri dari :
a. Norma tata cara ( usage)
b. Norma Kelaziman (folkways),
c. Norma Kesusilaan (mores)
d. Norma adat istiadat ( custom)
e. Norma Hukum (law)
f. Norama agama
g. Norma mode (fashion)

Pengertian Filsafat

Filsafat adalah suatu kajian yabg berusaha memahami misteri segala sesuatu yang ada. Filsafat mencoba mengungkap kebenaran dan pengetahuan untuk menemukan nilai dasar dan arti penting kehidupan. Filsafat menguji hubungan antara kemanusiaan dan alam semesta, serta hubungan antara individu dengan masyarakat. Filsafat lahir karena adanya rasa ingin tahu, kaesangsian, dan hasrat manusia untuk mengetahui segala sesuatu, sehingga manusia menganalisis, mengupas, menginterprestasikan, dan bahkan berspekulasi mengenai segala sesuatu. Filsafat lahir di Negara Barat lahir pada tahun 500-an sebelum masehi, sedangkan cina danIndia baru mengenal filsafat 200 tahun lalu.

KAJIAN SOSIOLOGI

Sosilogi adalah ilmu yang mempelajari individu, kelompok, dan institusi yang membentuk masyarakat manusia.
Cabang ilmu sosiologi , yaitu :
a. Kriminologi
b. Demografi
c. Ekologi usaha
d. Ekologi politik
e. Psokologi social
f. Sosio linguistic
g. Sosiologi pendidikan
h. Sosiologi pengetahuan
i. Sosiologi hokum
j. Sosiometri
k. Sosiologi urban


Suatu masyarakat tersusun oleh tujuh unsure realitas social, yaitu :
a. Interaksi social
b. Kebudayaan
c. Nilai dan norma sosial
d. Stratifikasi social
e. Status dan peran social
f. Perubahan social


Para ahli sosiologi menggunakan empat metode utama dalam menguji teori-teori social yaitu :
a. Metode survey
b. Metode eksperimen terkontrol
c. Metode pengamatan
d. Metode analisis


Ada empat keterampilan pokok dalam pengkajian social, yaitu:
a. Keterampilan mengkaji
b. Keterampilan intelektual
c. Keterampilan kerja kelompok
d. Keterampilan social.


Data sosiologi terdiri atas dua macam, yaitu :
a. Data kualitatif
b. Data kuantitatif

ARTI PENTING KONSEP DALAM ILMU PENGETAHUAN

Dalam setiap ilmu pengetahuan, terjadi pemilihan gejala-gejala yang akan dipelajari. Tehadap gejala itu, dalam penelitian dilakukan abstraksi. Abstraksi adalah penyederhanaan dengan hanya mengkhususkan analisis pada sifat-sifat tertentu dan mengesampingkan sifat-sifat lain. Sifat-sifat tertentu yang dikesampingkan biasanya adalah gejala-gejala yang nantinya tidak akan menjadi bagian dari objek yang diteliti. Aspek yang dikesampinhkan itu mungkin saja dalam penelitian lain justru menjadi sasaran utama untuk diteliti.
Hal-hal tertentu yang akan menjadi pusat pembicaraan dalam penelitian, harus diberi nama dengan istilah-istilah tertentu. Istilah-istilah yang merujuk pada gejala-gejala atau aspek-aspek yang akan diteliti disebut dengan konsep atau pengertian. Setiap istilah harus diberi pengertian sejelas mungkin. Setelah semua konsep dijelaskan pengertiannya, maka akan menjadi bagian dari bahasa ilmuah, dan menjadi bagian dari perbendaharaan cabang ilmu pengetahuan tertentu.
Konsep-konsep berupa hasil pemikiran para ilmuan. Dengan kata lain, hasil pemikiran dikomuniksikan dengan menggunakan konsep-konsep yang sudah diteria pengertiannya dalam cabang ilmu yang bersangkutan. Sebagai contoh yang sesuai dengan pembehasan dalam bab ini adalah konsep mengenai masyaraka. Dalam sosiologi, konsep masyarakat merupakan salah satu yang paling terpenting si antara konsep-konsep lainnya.
Konsep merupakan lambing dari segi-segi tertentu dalm kehidupan manusia dan di gunakan untuk mengkomunikasikan pikiran-pikiran dan hasil-hasil penelitia dalam ilmu-ilmu pengetahuan. Pengguanaan konsep mempermudah komunikasi karena dengan pengertian singkat, suatu pemikiran yang panjang dan berbelit-belit dapat dilambangkan. Hal itu pihak-pihak yang mangguanakn konsep into mengenai apa yang dilambangkan oleh konsep-konsep tersebut.
Dengan demikian seseorang yang hendak menekuni suatu cabang ilmu tertentu mutlak harus menguasai konsep-konsep yang digunakan dalam ilmu pengetahuan tersebut. Dengan kata lain, jika seseorang ingin mempelajari suatu ilmu pengetahuan, dia harus menguasai conceptuan system (system konsep) yang digunakan dalam ilmu itu. Apabila anda mempeljari sosiologi, salah satu konsep yang anda harus kuasai adalah pengertian masyarakat. Apabila Anda mempelajari antropologi, maka konsep yang terpenting yang harus anda kuasai adalah kebudayaan, dan seterusnya.

PERAN SOSIOLOG

Menurut Paul B. Horton dan ChesterL. Hunt, seorang sosiolog dapat berprofesi sebagai :
1.Ahli riset, untuk pengembangan ilmu atau industry
2.Konsultan kebijaksanaan, guna member masukan berupa prediksi pengaruh kebijakan social yang akan diambil
3.Teknisi (sosiog klinis ) yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan masyarakat
4.Guru, yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar
5.Pekerja social
Menurut Bagong Suyanto, seorang sosiolog juga dapat menekuni karir sebagai jurnalis ( wartawan), birokrat (pejabat pemerintahan), ahli riset di perusahaan, dan berbagai sector pekerjaan lain yang membutuhkan kreativitas

JAJAK PENDAPAT UMUM

Jajak pendapat umum adalah suatu survey untuk mengetahui sikap kepercayaan, atau pendapat banyak orang. Orang yang disurvei bias mencepai juataan jumlahnya, namun yang benar-benar disurvei hanya beberapa persen yang dijadikan sample. Karena sampel dipilih secara tepat, maka hasilnya dapat merefleksi pendapat seluruh warga mesyarakat. Jajak pendapat terutama dilakukan oleh
1. Media pemberitaan
2. Politisi
3. Pengusaha
4. Lembaga pemerintahan
5. Ilmuan social

RISET ATAU PENELITIAN

Riset adalah penyelidikan secara sistematis mengenai suatu hal. Ada dua macam riset, yaitu riset dasar dan riset terapan. Riset dasar bertujuan untuk memperoleh pemahaman lebih baik mengenai suatu hal, tanpa maksud untuk diterapkan. Riset terapan bertujuan untuk diterapkan, misanya dalam pengembangan produk yang sudah ada. Ada delapan langkah dalam riset, yaitu
1. Merumuskan masalah
2. Mempelajari kepustakaan
3. Merumuskan hipotesis
4. Merencanakan desain penelitian
5. Mengumpulkan data
6. Menganalisis data
7. Menarik kesimpulan
8. Mengulang penelaahan.

RAGAM NILAI SOSIAL

Notonagoro membagi nilai social menjadi tiga :
1. NIlai material
2. Nilai vital
3. Nilai rohani
Walter G. Evrett. Merinci nilai social menjadi lima yaitu
1. Nilai ekonomi
2. Nilai rekreasi
3. Nilai perserikatan
4. Nilai kejasmanian
5. Nilai watak
Edward Spanger mengklasifikasikan nilai menjadi :
1. Nilai teori yang menentukan identitas sesuatu
2. Nilai ekonomi yang berupa kegunaan tertentu
3. Nilai agama yang berhubungan dengan sesuatu yang bersifat ketuhanan
4. Nilai seni yang berhubungan ekspresi dan keindahan
5. Nilai kekuasaan yang berhubungan dengan politik dan pemeribtahan
6. Nilai solidaritas yang berhubungan dengan cinta, persahabatan, dan hidup bersama.

Cipta Rasa Karsa

Kebudayaan tersusun dari tiga hal yaitu cipta, rasa dan karsa. Dengan daya cipta, manusia mampu menngerakkan pikiran sehingga menghasilkan konsep-konsep pemikiran-pemikiran, filsafat dan ilmu pengetahuan yanmg berupa abstrak. Dengan perasaannya, manusia mampu membedakan antara sesuatu yang kasar dan halus, buruk dan indah, sifat sewenang-wenang dan adil rasa kecewa dan puas dan lai-lain. Lahirnya kaidah-kaidah dan nilai-nilai social yang mengatur kehidupan bermsyarakat, sedangkan kemampuan manusia untuk berkarya mengasilkan benda material dalam berbagai bentuk dan kegunaan, seperti rumah pakaian dan berbagai peralatan

PERILAKU KOLEKTIF

Perilaku kolektif adalah istilah dalam sosiologi yang mengandung pengertian cara orang bertindak dalam kerumunan dan kelompok-kelompok besar yang tidak terorganisasi lainya. Jenis perilaku kolektif antara lain iseng, panic, dan rusuh. Perilaku seperti ini sering mincul dalam situasi yang membangkitkan emosi banyak orang. Situasi demikian itu terjadi dalam kegiatan olahraga, demonstrasi yamg memproses sesuatu, dan bencana alam.
Perilaku-oerilaku kolektif biasanya terjadi karena menurutnya kata hati, tidak terencana, dan berlangsung singkat. Bagaimanapun juga, perilaku kolektif cocok digunakan dalam kerangka pengerahan masa. Misalnya, partai politik atau gerakan social yang memanfaatkan demonstrasi masal sebagai saran untuk melakukan perubahan social.
ilmuan yang berjasa merumuskan konsep mengenai perilaku kolektif adalah Gustav Le Bon, seorang ahli fisika dan ilmu social berkebangsaan Perancis yang pertama kali melakukan studi psikologis terhadap kerumunan pada tahun 1890-an.

FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

ADA ENAM FAKTOR :
a. Sugesti
Dalah rangsangan atau pengaruh atau stimulusyang diberikan kepada orang lain
b. Imitasi
Adalah tindakan meniru sikap, penampilan, pembicaraan, maupun gaya hidup orang lain.
c. Identifikasi
Adalah proses untuk menjadi sama atau identik dengan orang lain.
d. Simpati
Adalah proses kejiwaan seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain atau sekelompok orang.
e. Motivasi
Adalah dorongan, rangsangan, pengaruh atau stimulan yang dari seseorang untuk diberikan kepada orang lain.
f. Empati
Adalah proses larutnya kejiawaan seseorang kedudukan atau kesuakaan orang lain.

BENTUK-BENTUK AKOMODASI

Bentuk akomodasi sebagai berikut;
1. Koersi
Adalah bentuk akomofasi yang prosesnya dipaksakan


2. Komproni
Adalah akomodasi yang terjadi karena masinh-masing pihak mengurangai tutuntan agar tercapai suatu penyelesaian terhadap suatu persalisihan yang ada.


3. Arbitrase
Adalah cara mengatasi konflik dengan meninta bentuan pihak ketiga sebagai penengah.


4. Toleransi
Adalah sikap saling menghormati dan mengahargai pendirian masing-masing


5. Mediasi
Adalah cara mengatasi konflik dengan meminta bantuan pihak ke tiga sebagai penasehat.


6. Konversi
Adalah penyelasaian konflik dengan mengalahnya salah satu pihak dan menerima pendirian pihak lain.


7. Konsisliasi
Adalah penyelesaian konflik dengan jalan mempertemukan pihak-pihak yang bertentangan lewat perundingan untuk memperoleh kesepakatan


8. Ajudikasi
Adalah penyelesaian konflik melalui pengadilan


9. Stalemate
Berarti jalan buntu dengan pihak-pihak yang bersengketa sama kuat dan kedua belah pihak tidak memiliki harapan untuk maju maupun mundur sehingga sengketa ioni kelihatan sudah berhenti tetapi sebenarnya belumberhenti.


10. Seregasi
Adalah upaya salingmemisah diri atau saling menghindari dari pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan


11. Gencatan senjata
Adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu tertentu


12. Displasemen
Adalah usaha mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada objek lain.

STRUKTUR KEPRIBADIAN MENURUT SIGMUND FREUD

Sigmun Freud menyatakan kepribadian terdiri atas tiga aspek , yaitu aspek psikologi, aspek sosiologis dan aspek biologi. Setiap aspek memiliki fungsi sifat, komponen, prinsip kerja, dan dinaika sendiri-sendiri. Namun, ketiganya tidak dapat dipisahkan, karena secara bersama-sama mempengaruhi tingkah laku manusia.
Aspek Biologis kepribadian disebut Id, merupakan dunia batin seseorang. ID terdiri atas hal-hal yang dibawa sejak lahir, termasuk insting/naluri. Naluri manusia cenderung mengarak ke perilaku manusia untuk mencari kenikmatan dan menghindari ketikenakan.
Apek psikologis kepribadian disbut ego, merupakan bagian dari kepribadian seseorang yang berfungsi mencari jalan pemenuhan dorongan-dorongan naluri manusia. Misalnyaseseorang lapar, secara naluiah ingin memenuhi dengan makan. Egolah yang mengarahkan seseorang untuk mencari makan. Oleh karena itu ego disebut juga aspek yang menghubungkan dunia batin (id) dengan realitas atau dunia nyata (superego).
Aspek sosiologis kepribadian disebut superego. Aspek ini berfungsi menentukan apakah suatu perilaku banar atau salah, pantas atau tidak sopan atau tidak, atau sesuai dengan nilai moral dalam masyarakatatau tidak. Aspek ini merupakan hasil sosialisasi seorang masyarakat. Nilai dan norma social diinternalisasi, selanjutnya berfunsi untuk menghalangi dorongan perilaku melanggar norma untuk mendorong untuk berperilaku yang sesui dengan norma.
Berdasarkan teori ini, kepribadian seseorang dipengarhi oleh doronga-dorongan naluriah dan internalisasi nilai-nilai social. Apabila aspek biologis yang berpengaruh kuat, maka kepribadian seseorang cenderung mengikuti naluri dan melanggar norma. Sebliknya, apabila seseorang cukup memperoleh sosialisasi nilai-nilai sosila, maka kepribadian akan sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat.

PROF DR. K.P.H. SELO SOEMARDJAN (1915-2003) BAPAK SOSIOLOGI INDONESIA

Prof. Dr. Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan lahir di Yogyakarta, 23 Mei 1915 dan meninggal tanggal 12 Juni 2003. Beliau dikenal sangat disiplin dan selalu memberi teladan konkret. Beliau sosok berintegritas, punya komitmen social yang tinggi dan sulit untuk diam. Beliau menyerukan hentikan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Beliau pantas menjadi teladan kaum birokrat karena etos kerjanya yang tinggi dalam mengabdi kepada masyarakat. Selama hidupnya, Selo pernah berkarier sebagai pegawai Kesultanan/ Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Staf Sipil Gubernur Militer Jakarta Raya, dan Kepala Sekretariat Staf Keamanan Kabinet Perdana Menteri, Kepala Biro III Sekretariat Negara merangkap Sekretaris Umum Badan Pemeriksa Keuangan, Sekretaris Wakil Presiden RI Sultan Hamengku Buwono IX (1973-1978), Asisten Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978-1983), dan staf ahli Presiden HM.Soeharto. Beliau dikenal sebagai Bapak Sosiologi Indonesia setelah tahun 1959 – Cornell University, AS – mengajar sosiologi seusai meraih gelar doktornya di di Universitas Indonesia (UI). Beliau adalah pendiri sekaligus dekan pertama (10 tahun) Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang FISIP) UI. Kemudian tanggal 17 Agustus 1994, Beliau menerima Bintang dari pemerintah dan pada tanggal 30 Agustus menerima Mahaputra Utama gelar ilmuwan utama sosiologi. Pendiri FISIP UI ini memperoleh gelar profesor dari Fakultas Ekonomi UI dan sampai akhir hayatnya justru mengajar di Fakultas Hukum UI. Pengalamannya sebagai camat membuat Selo menjadi peneliti yang mampu menyodorkan alternatif pemecahan berbagai persoalan sosial dengan jitu. Hal Ini pula yang membedakan Selo dengan peneliti lain.Meski lebih dikenal sebagai guru besar, Selo di lingkungan keluarga dan kampus, justru dikenal sebagai orang yang suka melucu dan kaya imajinasi, terutama untuk mengantar mahasiswa pada istilah-istilah ilmu yang diajarkan. Meski kata-kata beliau mengandung kritikan, tapi karena disertai humor, orang menjadi tidak tegang mendengarnya. Sebagai ilmuwan, karya Selo yang sudah dipublikasikan adalah Social Changes in Yogyakarta (1962) dan Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963). Penelitian terakhir Selo berjudul Desentralisasi Pemerintahan. Terakhir, Beliau menerima Anugerah Hamengku Buwono (HB) IX dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

KOENTJARANINGRAT (1923-1999) BAPAK ANTROPOLOGI INDONESIA

Profesor Doktor Kanjeng Pangeran Haryo Haji Koentjaraningrat adalah seorang antropolog yang berniat mengembangkan antropologi, dan memberikan sumbangan terhadap upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika. Seorang perintis studi antropologi di Indonesia se- jak berdirinya Jurusan Antropologi Universitas Indonesia tahun 1957. Sebagai perintis serta aspek kebudayaan yang menjadi sasaran penelitian antropologi, Koentjaraningrat menyusun berbagai buku yang membahas dasar antropologi, konsep dan metode penelitian, serta sejarah perkembangan. Karya-karya Beliau mencapai 200 judul (buku dan makalah), baik dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda, serta diterjemahkan ke dalam bahasaPengantar Perancis dan Jepang. Bukunya yang paling penting adalah Antropologi (1959), Beberapa Pokok Antropologi Sosial (1967), Manusia dan Kebudayaan di Indonesia (1970), Kebudayaan, Mentaliteit dan Pembangunan (1974), Metode Penelitian Masyarakat (1973), Masyarakat Terasing di Indonesia (1993). Selama hidup, Beliau pernah mendapat dua kali penghargaan Satyalencana Dwidja Sistha dari Menhankam RI (1968 honoris causa dari Universitas Utrecht,dan 1981), gelar doktor kehormatan Belanda (1976).Koentjaraningrat pernah mengadakan penelitian antropologi Jakarta,Jawa Barat, Jawa Tengah, Minangkabau, Tanah Batak, dan Irian Jaya, Teluk Ijsselmeer (Belanda), Yugoslavia, Belgia, Thailand, Malaysia, Filipina,dan Jepang. Beliau juga menginginkan partisipasi antropologi yang lebih nyata dalam kehidupan dan pembangunan.

PROF. ASTRID SUSANTO PH.D. (1936-2006)AHLI SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Prof. Dr. Maria Antonia Astrid Sunarti Susanto lahir di Makassar tanggal 4 Januari 1936 dan meninggal di Jakarta tanggal 13 April 2006. Riwayat pendidikan Beliau dimulai dari Sekolah Rakyat (SR) di Yogyakarta tahun 1948, SMP Jakarta tahun Westfaelische 1953, SMA-B Jakarta (1956), Universitat, Munster, Jerman Barat tahun 1960, Freie Universitat, Jerman Barat tahun 1964. dan Sebagai intelektual, Prof. Dr. Maria Antonia Astrid Sunarti Susanto Ph.D mendarmabaktikan dirinya diberbagai lembaga yang berhubungan dengan sosiologi. Pada tahun 1971 – 1975 menjadi Dekan Fakultas Publisistik Universitas Padjadjaran, Bandung, menjadi dosen Ilmu Komunikasi dan Sosiologi Pembangunan Universitas Indonesia pada tahun 1976-2006, menjadi Kepala Biro Penerangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Bappenas tahun 1974-1983, menjadi Asisten Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Negara paca tahun 1983-1988, menjadi anggota MPR dari Utusan Golongan pada tahun 1987-1992, menjadi anggota Fraksi PDKB DPR/MPR pada tahun 2002, menjadi anggota Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia (F-KKI) pada tahun 2002-2004, menjadi dosen Program Pascasarjana (S-2 dan S-3) UI Jakarta, Universitas Sahid Jakarta, dan Universitas Hassanudin Makassar. Sejak kecil, Astrid memang berdisiplin keras dan berani mengemukakan pendapat. Sebagai ilmuwan dan akademisi, Beliau tak pernah berhenti menulis dan berkarya. Bahkan menjelang akhir hayat, Astrid tengah menulis empat buku yang dikerjakan secara berbarengan. Salah satu buku tulisannyaKomunikasi Teori dan Praktek dan Filsafat Ilmu Komunikasi yang berjudul menjadi buku wajib bagi mahasiswa komunikasi.

ciri-ciri nilai sosial yang ada di masyarakat

1. Tercipta dari proses interaksi antarmanusia secara intensif dan bukan
perilaku yang dibawa sejak lahir.
2. Ditransformasikan melalui proses belajar seperti melalui proses
sosialisasi atau diwariskan dari generasi satu ke generasi lainnya.
3. Berupa ukuran atau peraturan sosial yang turut memenuhi kebutuhan
sosial.
4. Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia.
5. Masing-masing nilai mempunyai efek yang berbeda-beda bagi tin-
dakan manusia.
6. Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masya-
rakat.

Pengertian Stratifikasi

Pendapat beberapa ahli tentang pengertian stratifikasi sosial:
1) Hendropuspito
Stratifikasi sosial adalah tatanan vertikal berbagai lapisan sosial
berdasarkan tinggi rendahnya kedudukan.
2) Max Weber
Stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk
dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki
menurut dimensi kekuasaan, previllege, dan prestise.
3) Cuber
Stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori
dari hak-hak yang berbeda.

Ciri Dasar Diferensiasi Sosial

Pada dasarnya keberadaan diferensiasi sosial ditandai dengan adanya
ciri-ciri utama, yaitu:
a. Ciri Fisik
Diferensiasi ini terjadi karena perbedaan ciri-ciri tertentu. Misalnya: warna
kulit, bentuk mata, rambut, hidung, muka, dan sebagainya.
b. Ciri Sosial
Diferensiasi sosial ini muncul karena perbedaan pekerjaan yang
menimbulkan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat berbeda.
Termasuk di dalam kategori ini adalah perbedaan peranan, prestise,
dan kekuasaan.
Contoh: pola perilaku seorang perawat akan berbeda dengan seorang
karyawan kantor.
c. Ciri Budaya
Diferensiasi budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu
masyarakat menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi atau
kepercayaan, sistem kekeluargaan, keuletan, dan ketangguhan. Hasil
dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat kita lihat dari bahasa,
kesenian, arsitektur, pakaian adat, agama, dan sebagainya.

Sistem Kasta

Sistem lapisan sosial yang tertutup dengan jelas dapat dilihat dalam
masyarakat India. Sistem pelapisan di India sangat kaku dan menjelma
dalam bentuk kasta. Secara umum, kasta di India mempunyai ciri-ciri
tertentu, yaitu:
a. Keanggotaan pada kasta, diperoleh karena warisan atau kelahiran.
Dengan kata lain, anak yang lahir akan memperoleh kedudukan dari
orang tuanya.
b. Keanggotaan yang diwariskan, berlaku untuk seumur hidup. Oleh karena
itu, seseorang tidak mungkin mengubah kedudukannya, kecuali apabila
ia dikeluarkan dari kastanya. endogami, artinya seseorang harus menikah
c. Perkawinan bersifat orang yang berada dalam satu kasta.
d. Hubungan dengan kelompok-kelompok sosial lainnya bersifat terbatas
e. Adanya kesadaran pada keanggotaan suatu kasta tertentu. Hal ini
terlihat nyata dari nama kasta, identifikasi anggota pada kasta,
penyesuaian diri terhadap norma-norma yang berlaku dalam kasta yang
bersangkutan, dan lain-lain.
f. Kasta terikat oleh kedudukan yang secara tradisional telah ditetapkan.
g. . Prestise suatu kasta benar-benar diperhatikan
Sistem kasta di India telah ada sejak berabad-abad yang lampau. Istilah
kasta dalam bahasa India adalah ”yati”, sedangkan sistemnya disebut ”varna”.
Menurut kitab Reg-Wedha, dalam masyarakat India Kuno terdapat empat varna
yang tersusun atas Brahmana, Kesatria, Waisya, dan Sudra. Kasta Brahmana
terdiri atas pendeta-pendeta yang dipandang sebagai lapisan tertinggi. Kesatria
merupakan kasta golongan bangsawan dan tentara. Waisya terdiri atas kasta
golongan pedagang, sedangkan Sudra terdiri atas orang-orang biasa atau rakyat
jelata. Golongan yang tidak berkasta, tidak masuk dalam sistem varna dan
disebut golongan Paria.
Suatu sistem stratifikasi tertutup dalam batas-batas tertentu, juga
dijumpai pada masyarakat Bali. Seperti halnya masyarakat India, masyarakat
Bali pun terbagi dalam empat lapisan sesuai dengan kitab suci orang Bali
yaitu Brahmana, Kesatria, Waisya, dan Sudra. Ketiga lapisan pertama biasa
disebut ”triwangsa”, sedangkan lapisan terakhir disebut ”jaba”. Keempat
lapisan tersebut terbagi lagi dalam lapisan-lapisan khusus, yang biasanya
diketahui dari gelar yang disandang. Gelar-gelar tersebut diwariskan menurut
garis keturunan laki-laki yang antara lain Ida Bagus (Brahmana), Tjokorda,
Dewa, Ngahan (Kesatria), I Gusti, Gusti (Waisya), Pande, Kbon, dan Pasek
(Sudra).
Walaupun gelar-gelar tersebut tidak memisahkan golongan-golongan
secara ketat, akan tetapi sangat penting bagi sopan santun pergaulan. Selain
itu, hukum adat juga menetapkan hak-hak bagi si pemakai gelar, misalnya
dalam memakai tanda-tanda, perhiasan, pakaian tertentu, dan lain-lain.
Kehidupan sistem kasta di Bali tersebut umumnya tampak jelas dalam
hubungan perkawinan, terutama seorang gadis dari suatu kasta tertentu
pada umumnya dilarang bersuamikan seseorang dari kasta yang lebih
rendah.

Bukti-Bukti Proses Interaksi di Beberapa Daerah dengan Hindu–Buddha

Terdapat bukti yang kuat bahwa agama Buddha masuk ke Indonesia pada
abad ke-2 Masehi, yakni dengan ditemukannya arca Buddha dari perunggu di
Sempaga (Sulawesi Selatan). Arca Buddha ini, merupakan bukti tertua adanya
pengaruh budaya India di Indonesia. Penemuan arca itu juga sangat penting
sebab memberikan petunjuk kepada kita ke tinggian taraf hidup dan budaya
rakyat Indonesia pada waktu itu.
Dilihat dari ciri-cirinya, arca tersebut diperkirakan berasal dari langgam Arca
Amarawati, India Selatan (abad 2–5 SM). Ada kemungkinan bahwa arca ini
merupakan barang dagangan atau mungkin juga barang persembahan sesuai
bangunan suci agama Buddha. Arca sejenis juga ditemukan di Jember, Jawa
Timur dan di Bukit Siguntang (Sumatra Selatan). Adapunn di Kutai, Kalimantan
Timur ditemukan arca Buddha yang memperlihatkan arca seni Gandhara, India
Utara.
Penemuan prasasti-prasasti di Kutai dari Raja Mulawarman dan prasasti-
prasasti di Tarumanegara dari Raja Purnawarman menunjukkan adanya proses
penghinduan. Huruf yang dipakai dalam prasasti-prasasti itu, ialah huruf Pallawa,
dengan bahasa Sanskerta. Selain itu, Raja Mulawarman juga sering mengadakan
upacara-upacara keagamaan dan mendatangkan brahmana-brahmana dari
India. Semuanya ini menunjukkan adanya pengaruh budaya dari India di
Indonesia.
Pada abad ke-4 Masehi agama dan kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia.
Prasasti-prasasti dari Kerajaan Kutai dan Kerajaan Tarumanegara menunjukkan
adanya proses penghinduan. Pada mulanya yang berkembang terlebih dahulu ialah
agama Hindu baru kemudian agama Buddha (agama Buddha yang berkembang di
Indonesia ialah agama Buddha Mahayana). Hal ini terbukti bahwa raja-raja
pertama di Indonesia menganut agama Hindu, seperti Mulawarman dari
Kerajaan Kutai dan Purnawarman dari Kerajaan Tarumanegara. Lama kelamaan
kedua agama ini terus berkembang, silih berganti menjadi agama yang paling
Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu–Buddha di Indonesia
utama dalam negara. Setelah hidup berdampingan secara damai selama berabad-
abad, kemudian terjadi sinkretisme di antara keduanya. Hasil sinkretisme tersebut
menimbulkan suatu aliran agama baru yang dikenal sebagai agama Siwa-
Buddha. Aliran ini berkembang dengan pesat pada abad ke-13 M. Penganut
aliran ini, antara lain Raja Kertanegara dan Adityawarman.

Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan perubahan lembaga kemasyarakatan
dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di
dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok
dalam masyarakat. Perubahan sosial mempunyai ciri-ciri di antaranya: tidak
ada masyarakat yang stagnan atau statis, sebab setiap masyarakat pasti
mengalami perubahan, entah cepat atau lambat; proses perubahan sosial bersifat
mata rantai; dan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga sosial tertentu,
akan diikuti dengan perubahan-perubahan sosial budaya lainnya; perubahan-
perubahan sosial yang cepat, biasanya mengakibatkan terjadinya disorganisasi
yang sementara sifatnya
Perubahan sosial memiliki bentuk yang bermacam-macam, yakni:
perubahan yang terjadi secara lambat dan cepat; perubahan yang pengaruhnya
kecil dan yang pengaruhnya besar; perubahan yang direncanakan dan perubahan
yang tidak direncanakan. Kemudian faktor-faktor penyebab atau sumber
perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat (faktor internal) adalah:
pertumbuhan penduduk; penemuan-penemuan baru; pertentangan (conflict);
dan revolusi. Sedangkan perubahan-perubahan yang bersumber dari luar
masyarakat (faktor eksternal) yakni: lingkungan alam; peperangan; dan pengaruh
kebudayaan masyarakat lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses
perubahan sosial budaya yakni: kontak dengan kebudayaan lain; sistem
pendidikan yang maju; sikap menghargai hasil karya orang lain; toleransi; sistem
terbuka; penduduk yang heterogen; dan kekurangpuasan masyarakat. Sedangkan
faktor-faktor yang menghambat proses perubahan sosial budaya adalah:
kurangnya hubungan dengan masyarakat lain; masyarakat terkungkung pola-
pola pemikiran tradisional; perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat;
sikap masyarakat yang tradisionil; status quo; perasaan takut; sikap apriori;
ideologis; serta adat dan kebiasaan.
Sedangkan proses-proses perubahan sosial meliputi: penyesuaian
masyarakat terhadap perubahan yang dapat dilakukan dengan cara penyesuaian
dari lembaga-lembaga kemasyarakatan, penyesuaian dari individu yang ada di
masyarakat; saluran-saluran perubahan sosial; organisasi, disorganisasi, dan
reorganisasi. Perubahan sosial ini mengarah kepada apa yang disebut dengan
modernisasi. Modernisasi merupakan proses mengubah sikap hidup dan tujuan
hidup sesuai dengan tuntutan kehidupan masa kini dalam bentuk perubahan
sosial yang terarah, didasarkan pada perencanaan yang menyangkut berbagai
bidang.

Budaya Politik

Budaya politik : Tingkah laku, tata nilai dalam masyarakat yang berhubungan dengan kekuasaan.
Budaya politik di golongkan menjadi 3 :
1.PAROCHIAL
Budaya politik yang di tandai dengan kemampuan pikir manusia
rendah dan partisipasi terhadap politik rendah
2.KAULA
Budaya politik yang di tandai dengan kemampuan pikir manusia tinggi
dan partisipasi terhadap politik rendah
3.PARTISIPAN
Budaya politik yang di tandai dengan kemampuan pikir manusia tinggi partisipasi
politik tinggi.

Pengertian Partai Politik

Parpol adalah : organisasi atau kelompok yang ingin mencapai kekuasaan.
Fungsi Parpol adalah :
1. Sarana sosialisasi politik
2. Sarana Komunikasi politik
3. Sarana pengatur politik
4. Sarana Reqritmqn
5. Sarana pendekatan politik

Sistem Kepartaian

Menurut jumlah :
a. Partai tunggal ( one partai ) di gunakan di cina Rusia dll
b. Dua Partai di gunakan di Amerika
c. Multi partai biasanya digunakan di Negara berkembang (Indonesia, Malaysia)
Dasar Pementukan
a. Partai Afeksi : Berdasarkan persamaan Ras
b. Partai Idiologi : Berdasarkan idiologi atau kepercayaan
Hasil pemilihan Umum
a. Partai Oposisi : Partai yang kalah dalam pemilu
b. Partai Posisi : partai yang menang dalam pemilu
Cara pangdang terhadap pemerintah
a.Partai Radikal
Partai yang tidak puas dengan kondidsi pemerintah sekarang dan ingin merubah secara cepat sampai ke akar-akarnya
b.Partai Progresif
Partai yang tidak puas tehadap kondisi pemerintahan sekarang ingin merubahnya secara bertahap
c.Reksioner
Partai yang tidak pusa dengan kondisi pemerintahan sekarang dan ingin kembali ke masa lalu
d.Konsevatif
Partai yang puas terhadap pemerintaha sekarang yang ingin dipertahankan
BERDASARKAN KOMPOSISI DAN FUNGSI KEANGGOTAAN
A.Partai masa
Partai yang mementingkan keunggulan anggota tanpa melihat loyaltas anggota pada partai itu
B.Partai Kader
Partai yang mementingkan loyalitas anggota tanpa melihat jumlah anggota

Perilaku Budaya Demokrasi

a. Menyelesaikan Perselisihan dengan damai dan secara melembaga
Dalam setiap masyarakat terdapat perselisihan pendapat serta kepentingan yang dalam alam demokrasi dianggap wajar untuk diperjuangkan. Perselisihan-perselisihan itu harus dapat diselesaikan melalui perundingan serta dialog terbuka dalam usaha untuk mencapai kompromi, konsensus dan mufakat.
b. Menjamin Terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah
Dalam setiap ,masyarakat yang memodernisasi diri terjadi perubahan sosial, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti misalnya majunya teknologi, perubahan-perubahan dalam pola kepadatan penduduk dan dalam pola-pola perdagangan. Pemerintah harus dapat menyasuaikan kebijaksanaannya terhadap perubahan-perubahan ini, dan sependapat mungkin membina jangan sampai tidak terkendali lagi. Kalau sampai hal ini terjadi, ada kemungkinan system demokratis tidak dapat berjalan, sehingga timbul sistem ditaktor.
c. Menyelenggarakan Pergantian Pimpinan Secara Teratur
Pergantian atas dasar keturunan atau dengan mengangkat diri sendiri atau melalui kudeta dianggap tidak wajar dalam suatu sistem demokratis
d. Mambatasi Pelakuan Kekerasan Sampai Minimum
Golongan-golongan minoritas yang sedikit banyak akan kena paksaan akan lebih menerima kalau diberi kesempatan untuk turut serta dalam diskusi-diskusi terbukadan kratif. Merekan akan lebih terdorong untuk memberikan dukungan sekalipun bersyarat, karena merasa turut bertanggungjawab.
e. Mengakui Serta Manganggap Wjar Adanya Keanekaragaman dalam Masyarakat yang tercermin dalam Keanekaragaman Pendapat, Kepentingan Serta Tingkah laku.
Untuk hal ini perlu terselanggaranya suatu masyarakat terbuka serta kebebasan-kebebasan politik yang mana akan memungkinkan timbulnya fleksibilitas dan tersedianya alternative dalam jumlah yang cukup banyak. Dalam hubungan ini demokrasi sering disebut sebagai suatu gaya hidup. Tetapi keanekaragaman diperlukan juga persatuan serta intregasi.
f. Menjamin Tegaknya Keadilan
Dalam menegakkan keadilan itu perlu diselenggarakan beerapa lembaga untuk menciptakan suasana seadil mungkin adapun lembaganya adalah :
1. Pemerintah yang bertanggungjawab yaitu pemerintah harus selalu berpedoman kepada peraturan yang belaku untuk mewujudkan cita-cita bangsa
2. Suatu dewan perwakilan rakyat yang mewakili golongan-golongan dan kepantingan-kepantingan dalam masyarakat
3. Suatu organisasi politik yang mencakup satu atau lebih dati satu partai (muliti partai).
4. Pers dan media masa yang bebas untuk menyatakan pendapat
5. Sitem peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi manusia dan mempertahankan keadilan.

Ciri Demokrasi Liberal

a. Profan / sekuler
Tidak beragama (bebas beragama) dan cederung mamikirkan duniawi
b.Menonjolkan Kepribadian
Maksudnya bersifat individualism ( mementingkan diri sendiri)
c.Menonjolkan hak asasi mengutamakan kebebasan
Terlalu memberikan kebebasan dan tidak dengan aturan dan mengabaikan kehidupan sosial
d.Mengabaikan kebebasan
Maksudnya adalah tidak memberikan kebebesan kepada kaum minoritas
e.Dominasi Mayoritas
Kaum mayoritas mendominasi pemerintahan dan pendapat tanpa melihat lagi kaum minoritas
g.Keputusan melalui pemungutan suara terbanyak.
Dalam demokrasi liberal tidak ada musyawarah mufakat dan langsung mengadakan voting dan keputusan diambil dalam voting itu
h.Mengutamakan kepentingan mayoritas
Mementingakn kepntingan yang berkuasa dan mengabaikan kepentingan kaum minoritas

Ciri Demokrasi Sosial Komunis

a.Atheis
Tidak percaya adanya tuhan (tidak Beragama)
b.Menonjolkan Kesosialan
Maksudnya lebih mementingkan kepentingan bersama
c.Mengabaikan hak asasi, mengurangi kebebasan
Tidak memiliki hak milik dan tidak memiliki kebebasan seperti yang diinginkan dan harus melakukan apa yang diperintahkan pemimpin (pemerintah)
d.Menolak Kebebasan
Maksudnya setiap individu tidak diberi kebebasan untuk melakukan sesuatu dan harus menurut dengan pemerintahan
e.Dominasi partai Tunggal
Partai politik ini adalah pemerintahan jadi pemerintahan mendominasi kehidupan bernegara
f.Keputusan di tangan Partai tunggal
Semua keputusan diputuskan oleh pemerintah tanpa campur tangan pihak lain
g.Mengutamakan kepntingan Negara.
Setiap individu diwajibkan mengutamakan kepentingan Negara dan mengabaikan kepentingan sendiri

Golongan Orang yang Mati Sahid

Seseorang dapat dikatakan mati syahid jika ia meninggal dunia disebabkan oleh wabah penyakit yang sedang melanda suatu wilayah. Sakit yang bersumber di perut, mati tenggelam, tertimpa bangunan, atau mati pada saat perang menegakkan agama.
Seperti sabda Nabi SAW,
"Ada lima macam orang yang mati syahid :
-Orang yang mati terkena penyakit kolera (Al-Math'uun),
-Orang yang mati karena melahirkan (Al-Mabthuun)
-Orang yang mati tenggelam (Al-Ghariq)
-Orang yang meninggal terkena longsor/runtuhan (Shaahibul-Hadm)
-Orang yang gugur syahid di jalan Allah"
HR. Muslim, Shahih no.1914. atau Shahih Muslim Terbitan Wijaya no.1868 (4/55-56), cet.2 1986.
Tentu jika mereka juga dalam keadaan beriman dan bertaqwa, serta berserah diri kepada Allah SWT.
Jika ada seseorang yang mati karena salah satu sebab tersebut, maka sebagai umat Islam mempunyai empat kewajiban yang harus dilakukan, yaitu memandikan jenazahnya, mengkafani, menyolatkan dan menguburkannya.
Jikalau kita tidak mampu mengerjakannya karena jauh, setidaknya kita melakukan Shalat Ghaib dan mendo'akan mereka serta keluarga yang ditinggalkannya.

Hukum Jual Beli

1.Mubah(boleh) artinya setiap orang islam dalam mencari nafkahnya boleh dengan cara jual beli.
2. Wajib yaitu apabila dalam mempertahankan hidup ini hanya satu satunya jual beli yang mungkin dilaksanakan seseorang.
3. Haram yaitu jual beli itu tidak memenuhi syarat dan rukun jual beli.
Sunah yaitu jual beli kepada seseorang yang membutuhkan barang tersebut
4.Sunah yaitu jual beli kepada seseorang yang membutuhkan barang tersebut

Pengertian Jual Beli

Jual beli dalam bahasa Arab terdiri dari dua kata yang mengandung makna berlawanan yaitu Al Bai’ yang artinya jual dan Asy Syira’a yang artinya Beli. Menurut istilah, jual beli adalah penukaran harta (dalam pengertian luas) atas dasar saling rela atau tukar menukar suatu benda (barang) yang dilakukan antara dua pihak dengan kesepakatan (akad) tertentu atas dasar suka sama suka

Pengertian Muamalah

Aturan dan pedoman hidup manusia sebagai makhluk sosial yang berada di masyarakat , Tapi lebih mengarah ke kegiatan ekonomi

AQIDAH

Aqidah ialah ajaran Islam yang mengatur cara berkeyakinan, yaitu bagaimana orang Islam seharusnya berkeyakinan. Aqidah dalam Islam diatur dalam rukun iman, diantarannya adalah iman kepada Allah. Dari keimanan kepada Allah itu akan muncul kewajiban beriman kepada lima lainnya sehingga seluruhnya menjadi enam. Iman kepada Allah SWT adalah hidup sesuai dengan aturan-aturan yang telah digariskan oleh-Nya. Konsep penting yang terkandung di dalam istilah iman kepada Allah ialah suatu kepercayaan yang mantap dan kepercayaan itu menyebabkan orang tersebut melakukan kehidupannya sesuai dengan keimanannya itu. Keimanan seseorang tidak dapat diketahui dari kepercayaan dan ucapannya saja, keimanan seseorang dapat diketahui dari perbuatannya dalam menjalani hidup. Ada tiga tahap yang dilalui manusia dalam mengenal Allah, yaitu tahap orang awam, tahap orang khusus, dan tahap khusus lil khusus, adapun cara yang paling mudah untuk mengenal Allah SWT adalah dengan membaca Alquran yang menerangkan tentang Allah dan sifat-sifat yang wajib bagi-Nya.

SIFAT-SIFAT RASUL

Sebagai seorang Muslim kita wajib mengimani adanya para Nabi atau Rasul Allah SWT. Sikap mengimani tersebut berarti mau mengikuti ajaran-ajaran yang telah disampaikan para Rasul kepada umatnya. ajaran para Nabi dan Rasul ini tidak ada sedikitpun unsur kekerasan, penipuan, kerusakan, permusuhan dan lainnya. Semua sikap dan tindakan para Rasul Allah tidak semata-mata berdasarkan atas kehendaknya sendiri, melainkan sesuai dengan bimbingan yang telah diwahyukan oleh Allah SWT kepadanya. Didalam Islam tidak ada perbedaan antara Rasul yang satu dengan Rasul lainnya, sebab semuanya adalah utusan Allah. Para Rasul itu mempunyai empat sifat wajib yaitu :

a. Sidik ( benar )

Artinya setiap Rasul itu wajib berkata, bersikap, dan berbuat benar dalam kehidupannya,mustahil para Rasul sebagai utusan Allah SWT itu berdusta didalam menyampaikan wahyu yang datangnya dari Allah, karena para Rasul itu senantiasa terjaga dari perbuatan dosa (maksum) dan tidak mungkin para Rasul itu bersifat kizib (berdusta) didalam menyampaikan risalah yang datangnya dari Allah SWT.

b. Amanah ( dapat dipercaya )

Setiap Rasul yang diutus oleh Allah SWT wajib berlaku amanah baik terhadap Allah SWT maupun terhadap umatnya, tidak mungkin para Rasul itu berkhianat terhadap yang diamanatkan oleh Allah kepadanya.

c. Tabligh ( menyampaikan )

Para utusan Allah SWT pasti menyampaikan wahyu yang ia terima kepada umatnya. Ia tidak menambah atau mengurangi wahyu Allah SWT tersebut. Ia sampaikan semua wahyu Allah kepada semua manusia tanpa melihat suku, ras , atau pangkat dan kedudukan. Seorang Rasul tidak mungkin menyembunyikan apa yang ia peroleh dari wahyu Allah SWT.

d. Fathanah ( Cerdas )

Tugas para Rasul itu sangat berat, berbagai rintangan, tantangan, dan hambatan senantiasa berada di depan mereka pada saat melaksanakan misi dakwah, para Rasul dituntut untuk bisa menyelesaikan dan mengatasi berbagai persoalan yang ada pada umatnya, untuk itu para Rasul diberi sifat fathonah (kecerdasan) oleh Allah sehingga dapat menyelesaikan semua persolan yang dihadapinya, mustahil para utusan Allah itu bersifat bodoh ( baladah ).

SIFAT WAJIB BAGI ALLAH

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah adanya pemenuhan rasa ingin tahu manusia akan adanya kekuatan yang menentukan kehidupannya. Atas dasar kebutuhan ini, lahirlah berbagai kepercayaan seperti animisme, yang menganggap roh nenek moyang sebagai sesuatu yang menentukan kehidupan dan karenanya lalu dianggap sebagai tuhan yang perlu disembah , atau Dinamisme, yang menganggap benda-benda yang sekiranya berbentuk luar biasa sebagai sesuatu yang memiliki kekuatan luar biasa pula. Benda ini, seperti gunung, api, patung, keris, pohon besar, dan sungai yang kemudian dianggap sebagi Tuhan yang berhak disembah sekaligus tempat meminta.

Islam datang untuk mengoreksi sekaligus menyempurnakan paham dan kepercayaan yang salah tersebut. Islam sebagai agama yang hak, dengan ajaran yang mengajarkan bahwa Allah-lah Tuhan sejati.Tiada Tuhan selain Allah. Allah merupakan zat yang diyakini sebagai satu-satunya Tuhan. Kita sebagai orang beriman harus meyakini bahwa Dia memiliki sifat-sifat yang agung dan tidak dapat disamai oleh siapapun dari makhluk-Nya. Sifat-sifat Allah itu ada yang termasuk wajib bagi-Nya, ada yang mustahil bahkan ada juga yang jaiz

Adapun sifat-sifat wajib bagi Allah yang wajib diyakini oleh setiap Muslim, ada tiga belas, ditambah tujuh sifat maknawiyah. Jadi keseluruhannya berjumlah dua puluh. Sifat-sifat Allah SWT yang dua puluh tersebut di atas, dibagi menjadi empat bagian :

a. Sifat-sifat Nafsiyah

Sifat-sifat nafsiyah ialah sifat yang berhubungan dengan zat Allah SWT. Sifat-sifat tersebut yaitu :

(1). Wujud ( ada )

“Wujud” artinya ada, mustahil Allah bersifat “adam” artinya tidak ada. Allah wajib ada. Alam ini atau setiap makhluk ada yang membuatnya (Khalik). Demikian juga langit dan bumi, matahari yang setiap pagi terbit dari Timur dan terbenam di ufuk Barat, adanya siang dan malam. Semua ada yang mengatur dan menciptakannya, ayitu Allah SWT. Firman Allah SWT dalam surat al An'am: 102

ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ (الأنعام: 102)

(yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, Maka sembahlah Dia; dan dia adalah pemelihara segala sesuatu.

Quraish Shihab menafisrkan ayat ini bahwa yang memiliki sifat tinggi dan mulia hanyalah Allah, Yang Maha Esa Tuhan pemelihara kalian, tidak ada yang berhak disembah selain Dia, pencipta segala sesuatu. Karena itu sembahlah Dia satu-satunya dan semata-mata karena yang mempersekutukan-Nya, tidak dinilai menyembah-Nya. Dia yang Maha kuasa tidak butuh kepada ibadah dan pengabdian makhluk karena Dia Maha Kaya dan di atas segala sesuatu adalah wakil, yakni pemelihara. Beribadah adalah konsekuensi dari kepercayaan tentang wujud Allah yang disebut dalam sifat-sifatNya diatas, yakni tidak ada Tuhan selain Dia, karena Dia yang mencipta segala sesuatu, jika demikian maka tidak ada yang bersekutu dengan-Nya dalam ketuhanan dan penciptaan serta karena itu pula ibadah dan ketundukan semata-mata hanya tertuju kepada-Nya. (Shihab, 2007, v 4:223)

Ada golongan manusia yang tidak percaya atau meragukan adanya Allah, dengan alasan karena mereka belum pernah melihat wujud-Nya. Kepercayaan tersebut keliru, karena banyak zat yang tidak dapat dilihat wujudnya, tetapi diyakini adanya, seperti nyawa ( roh ) dan angin. Nyawa dan angin diyakini ada semata-mata berdasarkan kepada tanda-tanda yang menunjukkan wujudnya. Tanda-tanda wujudnya nyawa pada manusia adalah manusia bernafas, makan, minum, bergerak, dan bekerja. Tanda-tanda wujudnya angin antara lain, pohon nyiur melambai-lambai karena ditiup angin dan kapal layar dapat melaju karena didorong pleh tenaga angin.

Adapun tanda-tanda wujudnya Allah SWT itu sangat banyak, sehingga manusia tidak akan mampu menyebutkannya satu persatu. Singkatnya, bukti-bukti tentang wujud Allah itu terdapat di dalam diri manusia dan di luar diri manusia. Allah SWT berfirman dalam surat al Dzariyat; 20-21:

وَفِي الْأَرْضِ آَيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ (20) وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ (21)

Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?

Ayat ini menyatakan bahwa banyak sekali tanda-tanda keesaan, kebesaran dan kekuasaan Allah yang terbentang di langit dan di bumi yakni bagi orang-orang yang yakin dan mantap keyakinanya. Bukti keesaan Allah yang terdapat dibumi antara lain sistem kerja bumi dan keseimbangan yang ada dialamnya, disamping keindahan dan kelanggenganya, kesemuanya terjadi secara berulang yang menampik dugaan kebetulan dan kesemuanya terjadi dengan sangat konsisten dan teratur. Andai ada dua Tuhan maka keharmonisan dan kesinambungan itu tidak mungkin terjadi. Bukti ke beradaan Allah juga terdapat pada diri manusia antara lain proses kejadian manusia yang sangat unik, organ tubuhnya yang sedemikian serasi tapi kompleks demikian juga pada tingkah lakunya yang sedemikian rumit. (Shihab, 2007; v 13: 334 )

Manusia tidak dapat melihat zat Allah karena kemampuan manusia terbatas, sedangkan Allah sebagai khalik ( pencipta ) alam semesta dan segala isinya, dapat melihat segala apa yang dikehendaki-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam surat al an'am ayat 103:

لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ (103)

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan dialah yang Maha halus lagi Maha Mengetahui.

b. Sifat Salbiyah

Sifat salbiyah ialah sifat yang menolak dan meniadakan sebaliknya, de, dengan kata lain memustahilkan adanya sifat tersebut, sifat salbiyah ada lima yaitu :

(1). Qidam ( Lebih dahulu )

Jika kita melihat mobil, kereta api, kapal laut, pesawat terbang tentu logika kita akan berbicara bahwa alat-alat transportasi tersebut ada yang membuatnya. Pembuat alat-alat transportasi tersebut pasti lebih dulu ada dari pada alat-alat transportasi yang dibuatnya. Disini berlaku hukum kausalitas ( hukum sebab akibat ).

Allah SWT sebagai pencipta alam semesta dan segala isinya, secara logika sudah tentu wajib bersifat qidam, artinya lebih dahulu ada dari segala makhluk-Nya. Mustahil Allah bersifat huduts ( baru ), karena Allah itu sudah ada sebelum alam semesta dan segala isinya ini ada. Adanya Allah tidak bermulasan dan tidak berkesudahan, karena adanya Allah itu mutlak. Dalam hal ini hukum kausalitas tidak berlaku pada zat Allah, Tuhan Yang Maha Agung . Firman Allah SWT dalam surat al Hadid ayat 3:

هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآَخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (3)

Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin; dan dia Maha mengetahui segala sesuatu.

Setelah Allah menyebutkan kuasa-Nya yang tak terbatas, kini Allah melalui ayat ini menjelaskan tentang wujud-Nya yang mutlak. Dialah Allah yang Awwal yang telah wujud sebelum segala sesuatu wujud sehingga tidak ada sesuatu pun yang mendahului-Nya dan yang Akhir yakni akan hidup selama-lamanya setelah segala sesuatu musnah dan hanya Dia yang Zhahir yang begitu jelas wujud-Nya melalui alam raya yang Dia ciptakan dan pembuktian logika dan rasa dan hanya Dia pula sendiri yang Bathin dzat dan Hakikat-Nya sehingga tidak dapat dijangkau, jangankan oleh mata tetapi juga oleh akal dan khayal dan Dia menyangkut segala sesuatu Maha mengetahui (Quraish, 2007, v 14; 8)

Dalam ayat ini Allah memeperkenalkan diri-Nya: Dialah sendiri yang awal yang telah wujud sebelum segala sesuatu wujud sehingga tidak ada yang mendahului-Nya dan Yang Akhir yakni yang akan hidup selama-lamanya setelah segala sesuatu musnah dan hanya Dia pula yang Zhahir yang begitu jelas.

(2). Baqa’ ( Kekal )

Allah wajib bersifat baqa’, maksudnya Allah itu wajib bersifat kekal, senantiasa ada dan tidak akan mengalami kebinasaan, firman Allah SWT dalam surat ar Rahman ayat 27:

وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (27)

Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

Ayat tersebut diatas adalah merupakan dalil naqli tentang kekekalan Allah, adapun dalil aqli bahwa Allah SWT itu wajib bersifat baqa adalah sebagai berikut. Jika Allah itu tidak bersifat kekal, berarti Allah itu binasa atau berkesudahan. Jika Allah itu berkesudahan atau binasa, berarti Allah itu sama dengan makhluknya. Padahal Allah itu bukan makhluk yang diciptakan dan dibinasakan , tetapi Allah itu adalah khalik yang menciptakan dan membinasakan

(3). Mukhalafatu li al Hawaditsi ( Berbeda dengan Makhluk-Nya )

Menurut dalil aqli, sesuatu yang dibuat manusia tidak sama dengan pembuatnya. Begitu juga dengan Allah SWT sebagai pencipta ( Khalik ) tentu berbeda dengan hasil ciptaan-Nya ( Makhluk ). Maka wajib bagi Allah SWT bersifat mukhalafatu li al hawaditsi, artinya Allah SWT wajib berlainan atau berbeda dengan segala yang baru ( Makhluk ). Perbedaan antara Allah dan semua makhluk-Nya itu terdapat pada zat-Nya, sifat-Nya, dan perbuatan-Nya.

Salah satu perbedaan antara zat Allah dan semua makhluk-Nya ialah zat Allah ada dengan sendiri-Nya, sedangkan adanya semua makhluk Allah karena ada yang mengadakan. Segala sifat Allah berlainan dengan segala sifat makhluk-Nya. Manusia sebagai makhluk Allah memiliki sifat berkuasa, berkehendak, mengetahui, hidup, mendengar, melihat, dan berkata-kata. Sifat-sifat tersebut tampaknya sama seperti yang terdapat pada Allah SWT, akan tetapi, persamaan sifat manusia dengan sifat Allah tersebut hanya dalam sebutan saja, sedangkan pada hakikatnya berbeda.

Demikian juga segala perbuatan Allah berbeda dengan segala perbuatan makhluk-Nya. Apa yang di ciptakan Allah berlainan dengan apa yang di ciptakan makhluk-Nya. Jika Allah menciptakan sesuatu yang dikehendaki-Nya, Dia tidak membutuhkan siapa pun dan apa pun. Sebaliknya, apabila makhluk Allah membuat sesuatu yang dikehendakinya , ia membutuhkan bahan lain selain dari dirinya. Semua yang dibuat manusia menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat al Syura ayat 11:

أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الْأَنْعَامِ أَزْوَاجًا يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (11)

(Dia) Pencipta langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat.

Ayat tersebut diatas menjelaskan bahwasanya Allah SWT wajib bersifat Mukhalafatu li al hawaditsi. Adapun dalil aqlinya jika Allah tidak bersifat Mukhalafatu li al hawaditsi, berarti Allah itu bersifat mumasalatu li al hawaditsi atau bersifat sama dengan makhluk-Nya. Mustahil Allah sama dengan makhluk-Nya. Jika Allah sama dengan makhluk-Nya berarti Allah itu makhluk. Padahal Allah itu khalik.

(4). Qiyamuhu binafsihi ( berdiri sendiri )

Hanya Allahlah yang mengurus makhluk-Nya secara terus menerus. Dia tidak pernah merasa berat, Allah mengetahui yang lahir dan yang batin. Dia berkuasa mandiri, tak pernah membutuhkan bantuan orang lain.Maka wajib bagi Allah bersifat qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri dan mustahil bagi-Nya bersifat ikhtiyaju ligairihi, artinya membutuhkan kepada yang selain-Nya. Firman Allah SWT dalam surat al Baqarah ayat 255:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (255)

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi, tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

Di dalam ayat yang lain Allah berfirman dalam surat Fathir ayat 15:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ (15)

Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah dialah yang Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.

Dari ayat-ayat Alquran tersebut dapat dipahami, bahwa di dalam mencipta dan mengurus alam semesta, Allah SWT tidak membutuhkan bantuan kepada sesuatu apa pun selain diri-Nya. Namun sebaliknya makhluklah yang sebenarnya selalu membutuhkan pertolongan Allah dalam segala hal

(5). Wahdaniyah ( Esa )

Islam menetapkan, bahwa keesaan Allah meliputi keesaan ketuhanan. Maka tidak ada Tuhan yang menciptakan, mengelola dan melaksanakan segala sesuatu melainkan Dia. Wahdaniyah artinya satu atau esa. Kalau kita perhatikan alam semesta dan segala isinya, bumi, bulan, matahari, dan planet-planet lainnya berjalan begitu rapi tidak ada yang berbenturan. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan itu menurut sunatullah atau disebut hukum alam.

Hanya Allah saja yang membuat, memelihara, dan mengaturnya sedemikian rapi. Manusia tidak bias membuat atau mengubahnya. Semua itu menunjkkan bahwa yang menciptakannya adalah satu, yaitu Allah. Firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 26:

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (26)

Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kerusakanlah yang terjadi kalau ada beberapa Tuhan. Kalau demikian wajib bagi Allah bersifat wahdaniyah artinya Allah itu esa atau satu. Esa dalam sifat-Nya, zat-Nya, dan mustahil bagi Allah bersifat taadud ( berbilang. Firman Allah SWT dalam surat Ikhlasa ayat 1-4:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)

Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Kata Ahad/ Esa terambil dari akar kata وحدة yang artinya kesatuan seperti juga kata واحد yang beraarti satu. Kata ahad bisa berfugsi sebagai nama dan bisa juga berfungsi sebagai sifat bagi sesuatu. Apabila ia berkedudukan sebagai sifat, maka ia hanya digunakan untuk Allah SWT. Dalam ayat ini kata ahad berfungsi sebagai sifat Allah dalam arti bahwa Allah memiliki sifat tersendiri yang tidak dimiliki oleh selain-Nya.

Ke Esaan dzat mengendung pengertian bahwa seseorang percaya bahwa Allah tidak terdiri dari unsur-unsur atau bagian-bagian. Karena jika Allah terdiri dari dua unsure sekecil apapun unsure itu maka berarti Ia masih membutuhkan itu dan ini adalah sifat yang mustahil bagi Allah. Pengesaan Allah terdiri dari keesaan sifat, keesaan dalam perpbuatan dan keesaan dalam beribadah kepadaNya. (Shihab, 2007, v.14; 607-611)

c. Sifat Ma’ani

Sifat ma’ani ialah sifat ma’na, yaitu memastikan yang disifati itu bersifat dengan sifat tersebut. Sifat salbiyah ada tujuh yaitu :

(1). Qudrat ( yang Berkuasa )

Allah bersifat qudrat yang artinya kuasa, dapat berbuat apa saja yang dikehendaki-Nya, tidak ada yang menyamai kekuasaan-Nya. Ketika manusia diberi tanggung jawab untuk mengatur dan memanfaatkan serta memakmurkan bumi, bukan berarti Allah tidak berkuasa untuk melakukannya. Allah berkuasa menciptakan alam, memelihara dan mengaturnya. Firman Allah SWT dalam surat Anbiya' ayat 22:

لَوْ كَانَ فِيهِمَا آَلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا فَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَ (22)

Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu Telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.

Ayat tersebut diatas menerangkan kekuasaan Allah itu Maha Sempurna, tidak terbatas dan mutlak. Tidak ada zat selain Allah (makhluk) yang memiliki kekuasaan sama dengan Allah apalagi melebihi. Bahkan kekuasaan yang dimiliki oleh makhluk Allah sebenarnya merupakan anugerah dari Allah SWT. Jika Allah berkehendak mencabut kekuasaan yang terdapat pada makhluk-Nya, tidak seorangpun dapat menghalangi-Nya.

Bukti-bukti keMahakuasaan Allah itu terdapat dalam alam semesta dan segala isinya, baik dalam hal mewujudkannya dan mengurusnya, maupun dalam hal membinasakannya, karena itu wajib bagi-Nya bersifat qudrat. Mustahil Allah bersifat ajzun yang artinya lemah.

(2). Iradah ( Maha Berkehendak )

Kekuasaan Allah Maha mutlak, tidak terbatas, dan Maha mengatur sekalian alam yang tampak maupun yang tidak tampak ( gaib ) serta tidak diatur atau dipaksa oleh siapapun.

Allah SWT Maha Berkehendak, maksudnya kehendak Allah itu Maha Sempurna, tidak terbatas dan mutlak. Allah SWT dalam mencipta dan mengurus alam semesta, semata-mata berdasarkan kehendak-Nya, bukan karena dipaksa atau terpaksa.

Sifat iradah Allah SWT sangat erat hubungannya dengan sifat qudranya. Seisi alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT semata-semata karena kehendaknya. Tidak ada sesuatu selain yang dapat menghalangi kehendak dan kekuasaan Allah, jika Allah SWT menghendaki atau menciptakan sesuatu cukup mengatakan kun, “jadilah “ fayakun “ maka terjadilah sesuatu yang dikehendaki-Nya sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Yasin ayat 82:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (82)

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.

Manusia diciptakan oleh Allah menjadi makhluk yang paling sempurna dan paling mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya adalah sudah menjadi airadah (kehendak) Allah SWT, adanya perbedaan diantara makhluk ciptaan Allah adalah sudah menjadi kehendak-Nya sebagaimana firman Allah dalam surat al Maidah 1:

َا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ الْأَنْعَامِ إِلَّا مَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنْتُمْ حُرُمٌ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ (1)

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu[388]. dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

Menurut ayat diatas cukup jelas bahwa Allah wajib bersifat Iradah (berkehendak) dan mustahil bagi Allah bersifat karahah (terpaksa).

(3). Ilmu ( Maha Mengetahui )

Allah SWT itu Maha Mengetahui, pengetahuan Alah itu Maha Sempurna dan tidak terbatas. Allah SWT mengetahui segalanya tanpa dibatasi oleh waktu dan ruang, Allah SWT senantiasa mengetahui segala sesuatu yang akan dan sudah terjadi pada setiap ciptaan-Nya, baik yang nyata maupun yang gaib. Singkatny Allah SWT, mengetahui segala isi alam semesta. Akal sehat tidak akan memerima (mustahil ) Allah itu bersifat tidak mengetahui atau bodoh.Allah SWT berfirman dalam surat al Mujadalah ayat 1:

َا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ أُحِلَّتْ لَكُمْ بَهِيمَةُ الْأَنْعَامِ إِلَّا مَا يُتْلَى عَلَيْكُمْ غَيْرَ مُحِلِّي الصَّيْدِ وَأَنْتُمْ

حُرُمٌ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ مَا يُرِيدُ (1)

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang Telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Dari beberapa ayat tersebut, jelaslah bahwa Allah SWT adalah Maha berilmu dan sumber ilmu. Ilmu yang dimiliki oleh manusia pada hakikatnya merupakan anugrah/pemberian dari Allah SWT, ilmu yang dimiliki manusia tidak ada artinya apabila dibandingkan dengan ilmu Allah SWT. Allah SWT berfirman

(4). Hayat ( Maha Hidup )

Bagi Allah SWT zat yang Maha Hidup. Hidup tidak berakhir dengan kematian, karena mati hanyalah menjadi milik makhluk yang diciptakan. Allah ada dengan sendirinya dan kekal adanya. Hidup Allah SWT tidak berpermulaan dan tidak berkesudahan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al Baqarah:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (255)

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi, tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi. dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

Dari petikan ayat tersebut, jelaslah bahwa Allah SWT bersifat hayat atau hidup, menurut akal sehat mustail sesuatu yang mati dapat mencipta, mengatur, dan mengendalikan sesuatu yang lain. Dengan demikian wajib bagi Allah SWT bersifat hayat, artinya hidup, mustahil bagi Allah SWT bersifat maut artinya mati. Allah Maha Hidup dan memberi kehidupan pada makhluk-Nya serta mencabut kembali kehidupan itu dari siapa yang dikehendaki-Nya. Firman Allah SWT :

(5). Sama’ (Maha Mendengar )

Allah bersifat sama’ artinya bahwa Allah adalah Maha Mendengar terhadap segala sesuatu, baik yang diucapkan makhluk-Nya maupun yang masih dalam bisikan hati nurani. Firman Allah SWT dalam surat al Baqarah ayat 127:

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (127)

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui".

Pendengaran Allah berbeda dengan pendengaran manusia, baik bentuk maupun daya jangkauannya, sesuai dengan sifat Allah mukhalatu lil haditsi. Karena manusia hanya dapat mendengar sebatas yang dapat dijangkaunya saja. Walaupun kalau kita perhatikan di abad yang serba modern ini orang bisa bercakap-cakap dari jarak jauh melalui komunikasi, tetapi pendengaran manusia tetap terbatas oleh kemampuan peralatan yang digunakan. Tidak demikian dengan Allah SWT, dia selalu mendengarkan suara hati semua manusia di bumi ini tanpa kecuali. Bagi orang yang beriman kepada Allah SWT niscaya akan merasa senang dan tenang karena tidak khawatir bahwa doa atau permohonannya tidak akan didengar oleh Allah. Allah SWT sangat dekat dan Maha Mendengar. Sebagaimana firman Allah SWT surat al Maidah ayat 76:

أَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَاللَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (76)

Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?" dan Allah-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dengan demikian, maka wajib bagi setiap Muslim beriman bahwa Allah SWT bersifat sama’ artinya Maha Mendengar, mustahil Allah SWT bersifat summu artinya tuli. Oleh karena itu manusia dituntut untuk berbicara, bertingkah laku, berpikir, dan beriktikad baik, serta dituntut untuk selalu ingat kepada Allah SWT dalam situasi dan kondisi bagaimanapun, karena Allah SWT selalu mendengar segala ucapan dan gerak gerik kita.

(6). Bashar ( Maha Melihat )

Allah SWT bersifat Maha Melihat. Cara Allah melihat berbeda dengan cara melihat makhluk-Nya. Contohnya manusia melihat dengan mata, sedangkan mata manusia dalam melihat memiliki keterbatasan dan kekurangan. Allah SWT melihat segala sesuatu tidak dengan mata sebagaimana mata yang dimiliki manusia.

Melihatnya Allah SWT Maha Sempurna tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Allah SWT dapat melihat semua sikap dan perbuatan manusia, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi, yang dikerjakan sendiri-sendiri maupun yang dikerjakan secara berjamaah (ramai-ramai ) sebagai mana firman Allah SWT :

إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (18)

Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Bagi orang yang beriman dimanapun ia berada senantiasa merasa diawasi oleh Yang Maha Melihat baik siang maupun malam, di tempat ramai maupun di tempat sepi, sebab Allah SWT tidak memiliki sifat umyun ( buta )

(7). Kalam ( Maha Berfirman )

Allah SWT berrsifat kalam, artinya Maha Berfirman yang tidak ada batasnya, sebagai petunjuk bagi manusia, firman Allah SWT :

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ

مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا (146)

Kecuali orang-orang yang Taubat dan mengadakan perbaikan[369] dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka Karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar.

Cara Allah SWT berfirman berbeda dengan cara manusia berkata. Manusia berkata dengan menggunakan mulut atau alat ucap lainnya, sedangkan Allah SWT berfirman tidak dengan mulut dan alat ucap lainnya yang biasa dipergunakan manusia. Cara Allah SWT berfirman Maha Sempurna, tidak ada kekurangan ayaupun cacat dan celanya.

Alquran adalah merupakan kumpulan firman-firman Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia. Dengan membaca dan meMahami Alquran, umat manusia dapat mengetahui mana firman Allah yang berisi perintah yang wajib dikerjakan dan mana firman Allah yang berisi larangan yang harus dijauhi.

d. Sifat Ma’nawiyah

Sifat ma’nawiyah ialah sifat yang bergantung dan berhubungan dengan sifat ma’ani. Tiap-tiap ma’ani tentu ada sifat ma’nawiyah, karena itu maka lazim disebut sifat ma’nawiyah. Ma’nawiyah ialah kelanjutan daripada sifat ma’ani dan bukan merupakan sifat tersendiri. Sifat ma’nawiyah ada tujuh yaitu :

a. Qadiran ( Maha Kuasa )

b. Muridan ( Maha Berkehendak )

c. Aliman ( Maha Mengetahui )

d. Hayyan ( Maha Hidup )

e. Sam’an ( Maha Mendengar )

f. Bashiran ( Maha Melihat )

g. Mutakalliman ( Maha berfirman )

BENTUK ATAU TIPE SUNGAI

Ada berbagai bentuk atau tipe sungai yaitu :

  • Sungai konsekuen lateral, yakni sungai yang arahnya menuruni lereng-lereng asli yang ada di permukaan bumi seperti dome, block, mountain, atau daratan yang baru terangkat.
  • Sungai konsekuwen longitudinal, yakni sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal ( bagian puncak gelombang pegunungan).
  • Sungai subsekwen, yakni sungai yang terjadi jika pada sebuah sunga konsekwen lateral terjadi erosi mundur akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut akan mengadakan erosi ke samping dan memperluas lembahnya. Akibatnya akan timbul aliran baru yang mengikutiarah strike ( arah patahan )
  • Sungai superimposed, yakni sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang menutupi lapisan batuan di bawahnya. Apabila terjadi peremajaan, sungai tersebut dapat mengikis lapisan-lapisan penutup dan memotong formasi batuan yang semula tertutup, sehingga sungai itu menempuh jalan yang tidak sesuai denga struktur batuan.
  • Sungai anteseden, yakni sungai yang arah aliurannya tetap karena dapat mengimbangi pengangkatan yang terjadi. Sungai ini hanya terjadi bila pengangkutan tersebut berjalan dengan lambat
  • Sungai Resekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni dip slope ( kemiringan patahan) dari formasi-formasi daerah tersebut dan searah dengan aliran sungai resekwen lateral. Sungai resekwen ini terjadi lebih akhir sehingga lebih muda dan sering merupakan anak sungai subsekwen.
  • Sungai obsekwen, yakni sungai yang mengalir menuruni permukaan patahan, jadi berlawanan dengan dip dari formasi-formasi patahan.
  • Sungai Insekwen yakni sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab-sebab yang nyata. Sungai ini mengalir tidak mengikuti perlapisan batuan atau dip. Singai ini mengalr dengan arah tidak tertentu sehingga terjadi pola aliran dendritis.
  • Sungai reserve, yakni sungai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya melawan suatu pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk menyasuaikan diri.
  • Sungai komposit yakni sungai yang mengalir dari daerah yang berlainan struktur geologinya. Kebanyakan sungai yang besar merupakan sungai komposit
  • Sungai anaklinal yakni sungai yang mengalir pada permukaan yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengan arah arus sungai
  • Sungai compound, yakni sungai yang mambawa air di derah yang berlawanan geomorfologinya.
  • POLA ALIRAN SUNGAI

    ada berbagai pola aliran sungai sebagai berikut:
    a. Pararel adalah pola aliran yang terdapatpada suatu daerah yang lurus miring sekali, sehingga gradient dari sungai itu besardan sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang terendah denganarah yang kurang lebih lurus. Pola ini misalnya dapat terbentuk pada suatu soastal pain (dataran pantai) yang masih muda yang lereng aslinya miring sekali ke arah laut.
    b. Retanguler adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyau truktur patahan, baik yang berupa patahan yang sesungguhnya atau hanya joint (retakan). Pola ini merupakan pola siku-siku.
    c. Angulatadalah pola aliran yang tidak terbentuk sudut siku-siku tetapi lebih kecil atau lebih besar dari 990. Disini masih kelihatan bahwa sungai-sungai masih mengikuti garis-garis patahan.
    d. Radial sentrifugal adalah pola aliran pada kerucut gunung berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda pola alirannya menuruni lereng-lereng pegunungan.
    e. Radial sentripental ada;ah pola aliran pada suatu kawah atau crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lain yang pola alirannya menuju pusat depresi tersebut.
    f. Trelis adalah pola aliran yang terbentuk seperti trails. Di sini sungai mengalir sepanjang lembah dari suatu bentuka antiklin dan sinklin yang parallel.
    g. Anular adalah variasi dari radial pattern. Terdapat pada suatu dome atau kaldera yang sudah mencapai stadium dewasa dan sudah timbul sungai konsekwen, subsekwen, resekwen, obsewn.
    h. Denditrik adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman. Terdapat pada derah yang batu-batuannya homogeny, dan lereng-lerenya tidak begitu terjal, sehingga sungai-sungai tidak cukup mempunyai kekuatan untuk menempuh jalan yang lurus dan pendek.